Jumat, 12 Juli 2013

SEJARAH WATU PINABETENGAN




                                                                           

                                                                      

                                         WATU PINAWETENGAN


         SEJARAH WATU PINAWETENGAN - MINAHASA SILUT



9 Juli 2013 pukul 18:39

 Minahasa merupakan salah satu bagian dari wilayah Prov. Sulawesi Utara, dimana sebelum dinamakan Minahasa, wilayah ini dikenal dengan nama tanah MALESUNG.Keadaan geografi tanah malesung terdiri dari pegunungan dataran tinggi serta bukit-bukit. Menurut sejarah pada tahun 1428 menunjukan bahwa penduduk tanah Malesung pemukimannya terpencar-pencar dan hidup berkelompok sehingga satu sama lain tidak bisa berkomunikasi terlebih tidak ada saling bantu membantu dalam hidup kebersamaan, hal ini sering terjadi dikala para penduduk ini mempertahankan wilayahnya dari serangan / pengacau yang datang seringkali gagal, demikian halnya pada saat mereka mengolah pertanian atau lebih sering pada saat berburu selalu terjadi pertentangan karena ada penduduk yang telah memasuki wilayah lain sehingga masing-masing saling mempertahankan wilayahnya.Menyadari akan hal ini sering terjadi permasalahan maka oleh leluhur atau para tonaas tanah malesung mencari suatu tempat untuk diadakan pertemuan para pemimpin suku guna mencari solusi mengatasi masalah yang terjadi di tanah Malesung, dan setelah mereka mencari tempat maka didapatlah suatu tempat yang terletak disebuah bukit yang bernama bukit Tonderukan nama lokasi ini ditemukan oleh J.G.F. Riedel pada tahun 1881 yang berdasarkan ceritera rakyat disebut “ Watu Rerumeran ne Empung “ atau batu batu tempat para leluhur berunding yang mana disitu terdapat sebuah batu besar dan ditempat inilah berkumpul para pemimpin sub etnis Tou Malesung berikrar untuk menjadi sastu yakni menjadi satu Tou Minahasa sebuah kata yang berarti “ Mina “ (menjadi), “ Esa “ (satu) dalam perkembangannya sehingga tercetuslah menjadi MINAHASA.Watu Pinawetengan dalam sejarah sampai saat ini banyak penafsiran-penafsiran yang timbul melalui penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang antaranya mengataka bahwa Watu Pinawetengan itu adalah :
  1. Tempat pertemuan para pemimpin Sub Etnis Minahasa untuk membagi-bagi Wilayah dan bahasa masing-masing etnis
  2. Sebagai tempat pertemuan para pemimpin sub Etnis untuk bermusyawarah menjadikan tanah Minahasa
  3. Sebagai tempat berunding para leluhur
  4. Tempat berikrar untuk bersatu melawan gangguan dari luar seperti Tasikela (Spanyol) dll.
Melihat beberapa pandangan tentang pengertian dan fungsi Watu Pinawetengan maka dapat disimpulkan bahwa Watu Pinawetengan merupakan suatu tempat berunding para pemimpin sub etnik yang ada di Minahasa untuk berikrar bahwa sub etnik di Minahasa walaupun hidup berkelompok tapi berstu untuk menghalau para pengacau dari luar serta membangun wilayah-wilayah yang ada di Minahasa yang ditandai dengan coretan-coretan yang ada diatas patu tersebut..Watu Pinawetengan sampai saat ini tidak akan dilupakan oleh Tou Minahasa baik yang tinggal di Minahasa maupun yang di luar Minahasa karena tempat ini merupakan legenda hidup masyarakat Minahasa yang memiliki nilai sacral sehingga tidak akan hilang dari hati Tou Minahasa.Pakatuan Wo Pakalawiren                                 













                                               SALAM HORMAT KAMI






                                    TONAAS  MAKRINA  A  SENDOH


 
















Refrensi Cat.
YI.Seni Budaya Sulut.

JATI DIRI TOU MINAHASA.



                                                                         
                                                                             

                                                                      

                              PEMBENTUKAN JATI DIRI 

                            TOU MINAHASA SULUT






    SALAM NUSANTARA..... SALAM SEJAHTRA INDONESIA...KU...  
    MAKAPETOOOR..... - I YAYAT U SANTI -   ~ TABEA WAYA ~       
SELAMAT BAHAGIA KATUARI


PEMBENTUKAN JATI DIRI MASYARAKAT SULUT MELALUI AKTUALISASI NILAI - NILAI LELHUHUR BUDAYA DAERAH.

Seni budaya Daerah banyak mengandung nilai-nilai luhur, diantaranya kearifan-kearifan lokal yang sangat relevan untuk diimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun dibalik keluhuran nilai itu, banyak pengalaman menunjukan bahwa perilaku hidup yang baik telah banyak dilupakan oleh pemiliknya.
Akibatnya apabila terjadi sedikit gesekan, kita sudah saling membenci dan kehilangan kesetiakawanan.

Situasi yang kurang tentram dan kurang nyaman menyelimuti kehidupan bermasyarakat dewasa ini salah satunya disebabkan oleh hilangnya kearifan hidup dan rasa saling menghormati satu sama lain.

Situasi ini sementara kita rasakan bersama dibeberapa tempat di Indonesia baik konflik sosial maupun dalam peristiwa main hakim sendiri sehingga tindakan membunuh orang bukan lagi sesuatu yang luar biasa.

Berbagai permasalahan, apakah itu bidang ekonomi, politik, hukum dan lain-lain yang telah meresahkan masyarakat diakibatkan oleh perbedaan antara harapan dan kenyataan / realita yang ada. Upaya mencari solusi sering terhambat oleh perbedaan pandangan dan interpretasi yang sulit dirukunkan.

Sesuatu yang paling berbahaya bila tidak mendapat apresiasi adalah apa yang dinamakan “proses”.
Proses untuk menjadi manusia beradab itu cukup lama dan berliku-liku.
Demikian proses menjadi orang jahat juga cukup lama dan cukup berbahaya
untuk dipelajari sehingga orang lain tidak menjadi jahat.

Seandainya orang-orang mempunyai apresiasi terhadap proses tadi, tentu tidak mudah memukuli orang sampai tidak berdaya, disiram bensin dan dibakar dengan iringan sorak sorai gembira.

Pertanyaan sekarang adalah : “ Apakah masyarakat kita sekarang ini sudah tidak mempunyai daya apresiasi sama sekali”?   Jawabnya : “ sebenarnya masih ada “. Yang sama sekali hilang adalah daya “Imajinasi”, sehingga mereka  sangat sulit untuk mengimajinasikan proses itu.

Proses adalah benda abstrak yang panjang dan berliku-liku sehingga sulit untuk diimajinasikan.
Jika kita ingin membangun kemampuan apresiasi, maka yang harus ditumbuhkan adalah kemampuan imajinasi. 

Bila kemampuan imajinasi kita bagus, dengan mudah kita memperoleh gambaran tentang hal-hal  rumit  yang dibutuhkan manusia beradab. 
Dari imajinasi itulah kita akan segera memutuskan apakah sesuatu pantas diapresiasi atau tidak. Seperti halnya proses, maka kearifanpun merupakan Software manusia yang sangat dibutuhkan sebagai syarat untuk menjadi beradab. Kearifan dan keberadabanpun merupakan benda abstrak yang memerlukan kemampuan imajinasi agar menjadi gambaran nyata sehingga dapat diapresiasi.

Seni budaya Daerah banyak mengandung nilai-nilai luhur, diantaranya kearifan-kearifan lokal yang sangat relevan untuk diimplementasikan 
dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun dibalik keluhuran nilai itu,
banyak pengalaman menunjukan bahwa perilaku hidup yang baik telah 
banyak dilupakan oleh pemiliknya. Akibatnya apabila terjadi sedikit 
gesekan, kita sudah saling membenci dan kehilangan kesetiakawanan.

Situasi yang kurang tentram dan kurang nyaman menyelimuti kehidupan bermasyarakat dewasa ini salah satunya disebabkan oleh hilangnya kearifan hidup  dan rasa saling menghormati satu sama lain.

Situasi ini sementara kita rasakan bersama dibeberapa tempat di Indonesia baik konflik sosial maupun dalam peristiwa main hakim sendiri sehingga tindakan membunuh orang bukan lagi sesuatu yang luar biasa.

Berbagai permasalahan, apakah itu bidang ekonomi, politik, hukum dan lain-lain yang telah meresahkan masyarakat diakibatkan oleh perbedaan antara harapan dan kenyataan / realita yang ada. Upaya mencari solusi sering terhambat oleh perbedaan pandangan dan interpretasi yang sulit dirukunkan.

Mengacu pada tema Pertunjukan dan pergelaran upacara adat yang kita laksanakan di Pergeleran Upacara Adat yakni “ MEMBANGUN KARAKTER BANGSA, MEMBENTUK JATIDIRI”, saya mengajak kita semua untuk
memulai dari diri kita sendiri, dalam lingkungan keluarga. Dari sanalah kita akan menjadi pola anutan dilingkungan masyarakat dimana kita berada.

Mungkin masih perlu perenungan mendalam jika sebagian pakar menyatakan bahwa “ kondisi yang tak menentu dewasa ini disebabkan karena masyarakat kita sudah tidak ada lagi pemimpin yang menjadi panutan”. Masing-masing menentukan sendiri apa yang mereka buat sehingga orang-orang semakin
tidak beradab.

Celakanya lagi jika dirinya sendiri tidak dapat dijadikan panutan untuk kehidupannya sendiri secara beradab.


Kalau dulu, setiap orang tua yang melepas anaknya pergi merantau berpesan agar “ jangan mempermalukan “ atau “ Jagalah nama baik “  karena apabila anak itu berbuat aib, maka aibnya akan menjadi aib orang tuanya atau keluarganya dan seterusnya akan menjadi aib warga desanya/kampungnya.

Seseorang yang melakukan kesalahan menurut adat akan dicela oleh warga masyarakat seperti pada ungkapan “ Tidak tahu Adat, Reikan Pinaturu 
( Tombulu ), Dai metau nadat ( tonsea ), Ca sininyau ( Tontemboan ), 
Dei Pinaturu (Toulour) dan seterusnya pada setiap sub etnis.

Semoga Pertunjukan/pergelaran Upacara adat setiap tanggal 7 juli akan lebih mencerahkan kita betapa pentingnya menumbuhkan imajinasi 
bagi sebuah proses menuju apresiasi kehidupan sebagai Anugerah
Tuhan Yang maha Kuasa, Terima kasih.


PAKATUAN WO PAKALAWIREN.




                                            SALAM HORMAT KAMI






                                    TONAAS  MAKRINA  A  SENDOH












Refrensi Cat.
YI.Seni Budaya Sulut.

TARIAN KEBESARAN SUKU MINAHASA



         TARIAN KEBASARAN SUKU MINAHASA SULUT





                                                                                 <a href="http://www.glitterfy.com/"><img src="http://img41.glitterfy.com/13028/glitterfy-flpbk301595583318141.gif" alt="Photo Flipbook Slideshow Maker" border=0 /></a><br /><a href="http://www.glitterfy.com/">Glitterfy.com - Photo Flipbooks</a>




                              TARIAN KEBESARAN SUKU MINAHASA SULUT


Kabasaran adalah tari perang. Mengangkat atau memuliakan perang ke dalam karya estetika, itu memberi gambaran tentang masyarakat itu sendiri. 
Itu ungkapan dari watak dan nilai-nilai budaya masyarakat.

Ya, berperang memang diluhurkan sebagai krida sangat mulia bagi masyarakat yang gagah berani serta kokoh membela kebenaran dan keadilan. 
Dr. A.B.Meyer, seeorang peneliti sosio-budaya masyarakat Minahasa, 
dalam sebuah laporannya sampai menarik kesimpulan: 
Perang adalah bagian dalam format kebudayaan Minahasa lama!

Seni Tari Kabasaran pun mengabadikan ritual yang di masa lampau memang dilaksanakan oleh leluhur tou Minahasa setiap kali mereka hendak berperang. Tari Kabasaran sedemikian akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minahasa lama. Tarian keprajuritan ini menyemarakkan
hampir semua upacara dalam daur hidup manusia. Mulai dari kelahiran, mengusir roh-roh jahat, perkawinan, hingga pemakaman orang mati. Demikian pula untuk penjemputan dan pengawalan secara adat bagi petinggi pemerintahan ataupun tokoh masyarakat. Juga dalam mengantar para
pekerja Mapalus menuju tempat kerja.







MANADO, MINAHASA-SULUT. 
TGL. 9 Juli 2013  JAM. Pukul 19:30



Salam Hormat Kami.




Tonaas Makrina A Sendoh. 
TONAAS WANGKO UMBANUA


                                






Refrensi Cat.
YI.Seni Budaya Sulut.

Selasa, 02 Juli 2013

BHINEKA TUNGGAL IKA



                                                               

                                                               
SALAM NUSANTARA....SALAM SEJAHTRA INDONESIA...KU... MAKAPETOOOR....- I YAYAT U SANTI - ~ TABEA WAYA ~ 
AKU CINTA KAMU CINTA....SAMA-SAMA CINTA....INDONESIA.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BHINEKAH TUNGAGAL IKA SEBAGAI SEMBOYAN 
SEKALIGUS PRINSIP NEGARA . BIARPUN BERDEDA-BEDA TETAP SATU.

SAUDARA-SAUDARKU SETANAH AIR INDONESIA.
MARI KITA MENJALIN PERSATUAN DAN KESATUAN NUSANTARA.
 
PERBEDAAN
WALUPUN KITA BERBEDA AGAMA, SUKU, BAHASA SERTA KEBUDAYAAN,
KITA TETAP SATU NUSANTARA DAN KITA SALING TETAP BERHUBUNGAN DAN SALING MEMBUTUHKAN ANTARA SATU DENGAN YANG LAIN.
DI BALIK PERBEDAAN INI NISCAYA ADA BERKAT, SERTA RAHMATNYA.
MARI KITA MENJALIN PERSATUAN DAN KESATUAN SEBAGAI RAKYAT INDONESIA.

UMAT BERAGAMA
APAPUN AGAMAMU, SELAGI MASIH MENGAJARKAN KEBENARAN KEBAIKAN DAN KEJUJURAN SERTA PRILAKU YANG BAIK SERTA MENJAGA KEMURNIA HATI MAKA TEGAKLAH SEBAGAI ORANG YANG BERIMAN KEPADA ALLAH TUHAN KITA.

SUKU 
WALAUPUN BANGSA KITA TERDIRI DARI BERIBU SUKU
TETAP KITA SATU SEBAGAI SAUDARA KITA DI NUSANTARA,

SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
MARI KITA SAMA-SAMA MENJALIN PERSAUDARAAN DAN MENJAGA KESATUAN NUSANTARA DENGAN JALINAN CINTA KASIH SESAMA KITA SERTA MEMPERERAT PERSAUDARAAN DI ANTARA SESAMA KITA.

SEMOGA JALINAN PESAHABATAN DAN PERSAUDARAAN INI MENDAPATKAN PERLINDUNGAN DAN KASIH SAYANG SERTA CINTA ALLAH TUHAN KITA KEPADA KITA SEMUA, BEGITU MULIAN KITA SEBAGAI MANUSIA SERTA BEGITU INDAH AKAN KEBESARAN SANG ILLAHI YANG MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI.

AMIEN.....3X
RAHAYU......3X
SADHU....3X
OM SANTI ...3X OM....

SALAM CINTA KASIH DI DALAM DAMAI.

PAKATUAN WO PAKALAWIRAN

SALAM RAHAYUUUUUU.........!

SIGI WANGKO.

[By_MAS : MENDOAKAN ANDA SUKSES ]